Beranda > Seputar Kesejarahan > PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME NEGARA BARAT DAN PENGARUHNYA DI BERBAGAI DAERAH

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME NEGARA BARAT DAN PENGARUHNYA DI BERBAGAI DAERAH


Latar belakang datangnya negara Barat atau Eropa di dunia Timur

Pada pertengahan abad ke-15 perubahan politik, ekonomi, sosial terjadi di negara-negara Eropa dan Asia Barat. Hal ini mengakibatkan bangsa-bangsa Eropa keluar dari wilayahnya untuk mencari wilayah baru yang dirasa lebih menguntungkan.

Tujuan kedatangan orang-orang Eropa ke dunia Timur

  1. Menguasai perdagangan rempah-rempah langsung dari sumbernya.
  2. Menguasai wilayah strategis baik untuk perdagangan maupun basis militer.
  3. Menguasai sebanyak mungkin kekayaan sumber daya suatu wilayah.
  4. Turut campur dalam urusan politis suatu wilayah.

TERBENTUKNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI BERBAGAI DAERAH

Kolonialisme

Adalah penguasaan suatu negara atas negara lain atau wilayah lain dengan maksud memperluas wilayah negara itu.

Imperialisme

Adalah sistem politik yang bertujuan menguasai negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan mencari keuntungan yang lebih besar.

Negara-negara Eropa yang mempunyai andalan dalam pembentukan dan mengembangkan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia yaitu : Portugis, Belanda, Perancis dan Inggris.

1. Kolonilisme dan imperialisme Portugis di Indonesia

Portugis merupakan negara Eropa pertama yang datang di dunia Timur melalui jalan laut.  Hal ini dapat dilihat dari :

  1. Tahun 1486 Bartholomeus Dias berhasil mencapai Tanjung Harapan.
  2. Tahun 1498 Vasco da Gama menginjakkan kaki di Calicut.
  3. Tahun 1502 Alfonso d’Albuquerque menguasai pelabuhan Malaka. Merupakan langkah awal mengusai wilayah perdagangan dan pelayaran di Asia Tenggara.

Imperialisme Portugis adalah imperialisme kuno (ancient imperialisme) dengan semboyan 3G, yaitu Gold (emas), Gospel (agama), dan Glory (Kejayaan). Dalam proses perluasan kekuasaan, bangsa Portugis banyak mendapat perlawanan bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :

  1. Pertugis menjalankan sistem monopoli.
  2. Portugis menyebarkan agama Katholik.
  3. Portugis ikut campur tangan urusan dalam negeri.
  4. Banyak pejabat Portugis yang melakukan korupsi.
  5. Persaingan dengan bangsa Barat sendiri

Portugis menguasai Malaka, perdagangan Indonesia beralih ke Aceh. Minat Portugis menguasai melalui Aceh, tapi mendapat perlawanan oleh rakyat Aceh. Kemudian Portugis pergi ke Maluku Utara, saat itu terjadi peperangan antara Ternate + Portugis melawan Tidore + Spanyol yang dimenangkan oleh Ternate yang dibantu oleh bangsa Portugis.

Datanglah Spanyol yang dipimpin oleh Ferdinand Magelans (1519 – 1521) ke Filipina. Kemudian tahun 1521 Spanyol menduduki Maluku Utara dan bergabung dengan Tidore untuk mengimbangi Ternate dan Portugis.

Karena Spanyol dan Tidore telah kalan atas Portugis dan Ternate, maka muncullah perjanjian “Dessilas” yang intinya (1534) ekspedisi Spanyol hanya diijinkan sampai Maluku Utara, sedangkan penjelajahan Indonesia hanya boleh dilakukan Portugis. Pada tahun 1515 Portugis berhasil diusir oleh rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Baabullah.

2. Kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia mulai dari ekspedisi untuk kapal dagang Belanda

Ekspedisi I dipimpin oleh Cornelist Van de Houfmant (1596) gagal, sebab mendapat perlawanan dari rakyat pesisir utara. Ekspedisi II pimpinan Jacob Van Heck, 2 tahu kemudian (1598) Banten berhasil sebab kedatangan Belanda dengan ramah, sopan terhadap rakyat Banten. Pada saat bersamaan Banten melawan Portugis dimanfaatkan oleh Belanda untuk menjalin kerjasama di bidang perdagangan. Setelah Belanda berhasil mendapatkan keuntungan besar, mereka pulang ke negeri asal dengan membawa hasil.

VOC merupakan perhimpunan dagang swasta Belanda. Kongsi ini mempunyai kewajiban membantu pemerintah Belanda untuk mendapatkan dana. Sebaliknya pemerintah Indonesia perlu memberikan VOC hak-hak istimewa. Hak Actrroi (hak paten) yaitu :

–          Hak monopoli perdagangan

–          Hak memiliki angkatan perang berperang

Tujuan didirikannya VOC adalah :

  1. Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda.
  2. Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di Indonesia.
  3. Mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.

Langkah pertama VOC untuk mencapai tujuanya adalah :

Merebut Maluku dari tangan Portugis

  • Tahun 1605 VOC berhasil merebut benteng Portugis di Ambon yang kemudian sampai rentang Victoria. Peristiwa ini menjadi tonggak penjajahan Belanda di Indonesia.
  • Tahun 1609 VOC mengangkat Pieter Both sebagai Gubernur Jendral I sampai mengikat perjanjian dengan penguasa di Maluku seperti : Hitu, Banda dan Haruku. Dan selalu mencantumkan hak monopoli perdagangan VOC dan pengakuan VOC terhadap kedaulatan pengusaha-pengusaha setempat.
  • VOC mengikat Jayakarta dengan usaha mendirikan pusat kekuasaan dan pemerintahan di wilayah itu. Di bawah pimpinan Jan Peter Zoon Coen. Jayakarta diserang dan dibakar kemudian pada tahun 1619 berubah menjadi kota baru Batavia.
  • Mulai saat itu VOC dapat menghargai segala gerak-gerik pelayaran di Selat Sunda dan Selat Malaka. VOC juga semakin konsolidasi dalam upaya menaklukkan seluruh wilayah Indonesia.

Kekuatan VOC di Mataram

–     Pada pemerintahan Sultan Agung (1613 – 1645)

Berkeinginan untuk menyatukan daerah-daerah di pulau Jawa tetapi dihalangi oleh VOC di Batavia. Tahun 1628 serangan I dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso.

–     Tahun 1629 Mataram melakukan serangan II berhasil merebut benteng Holandia.

–     Sultan Agung wafat diganti oleh Sultan Amangkurat I (1645 – 1677)

Lemah dan kejam terhadap rakyat, lebih condong dan bersahabat dengan VOC. Mendapat perlawanan dari bupati Madura Trunojoyo, Amangkurat I terdesak kemudian putranya Adipati Anom meminta bantuan VOC. Perlawanan tidak seimbang, Trunojoyo berhasil ditangkap dan tewas di tangan Amangkurat II (1679) di Kediri.

–     Selama Mataram di bawah kekuasaan VOC, banyak perlawanan bermunculan termasuk dari Untung Suropati yang tidak tega melihat bangsanya diperlakukan sewenang-wenang.

–     Tahun 1703 Amangkurat II wafat diganti putranya Sunan Mas (Amangkurat III).

Tidak diakui kekuasannya oleh VOC karena VOC lebih suka Pangeran Puger yang kemudian berhasil merebut tahta Mataram dan diberi gelar Pakubuwono I. Tahun 1708 Sultan Mas ditangkap dan dibuang ke Srilangka.

–     Pada pemerintahan Pakubuwono II, campur tangan VOC semakin merugikan Mataram, muncul perlawanan dari kemenakan dan adik Pakubuwono II, yaitu Mas Said dan Pangeran Mangkubumi dengan taktik gerilya.

–     VOC behasil dikalahkan di tepi sungai Bogowonto. Komandan VOC Mayor De Clark terbunuh. Saat perang berlangsung tahun  1749. Pakubuwono II wafat dan diganti Pakubuwono III.

–     Perjanjian Giyanti adalah perjanjian antara Pangeran Mangkubumi dengan VOC pada tahun 1955. isi perjanjian tersebut antara lain :

1)      Mataram Timur diberikan pada Pakubuwono II dengan ibukota Surakarta.

2)      Mataram Barat diberikan pada pengaran Mangkubumi (Hamengku buwono I) dengan ibukota Yogyakarta.

3. Pemerintahan Hindia Belanda

Melalui konferensi London (1814) Inggris mengembalikan emua daerah kekuasaan Belanda yang pernah dikuasai Inggris. Sejak saat itu, Belanda kembali berkuasa di Indonesia. Kebijakan yang dilakukan pemerintah Hindia-Belanda dalam bidang ekonomi adalah menyelenggarakan “Sistem tanam paksa” tau Culture Stelsel (Awang Cultur) yang berlangsung selama 40 tahun (1830 – 1870).

Sistem tanam paksa ini diusulkan oleh Johanes Van den Bosh Gubernur Jendral Hindia-Belanda pada tahun 1830 – 1833. hakikat dari sistem tnam paksa atau cultur stelsel adalah bahwa penduduk sebagai ganti membayar pajak tanah sekaligus, harus menyediakan sejumlah hasil bumi yang nilainya sama dengan pajak tanah itu.

Sebab diadakan tanam paksa antara lain :

  1. Hutang yang ditanggung pemerintahan Hindia-Belanda dari VOC sebanyak 136,1 jiwa (Gulden) merupakan beban berat.
  2. Pemasukan uang kas ke negara lain dengan jalan penanaman kopi, landrete ataupun dengan cara lain yang tidak banyak memberi hasil.
  3. Perang jiwa (1825 – 1830) banyak memakan biaya.

Tujuan tanam paksa adalah untuk memasukkan uang ke kas negara sebagai hutang dan dapat dibayar dan keperluan pemerintah Belanda termasuk biaya perang dapat dicukupi.

Cara yang ditempuh ialah memaksa penduduk menanami sebagian tanahnya  dengan tanaman yang laku di pasaran Eropa, seperti : kopi, gula, kaps, gandum, cengkih, nila, teh, tembakau, kayu manis dan sebagainya. Biaya hasil bumi yang dipaksa untuk ditanam adalah berupa hasil bumi yang biasanya diekspor ke pasaran Eropa, dan dari ekspor tersebut pemerintah mengharapkan keuntungan yang besar.

Tanam paksa dilaksanakan terutama di Jawa karena daerahnya sudah terbuka, tenaga kerja cukup dan struktur pemerintah feodal memudahkan pelaksanaan. Di Sumatera Barat dan Sulawesi Utara juga dilakukan tanam paksa tetapi tidak seberat di Jawa.

Ciri-ciri pemerintahan feodal di Jawa antara lain :

  1. Raja adalah dewa pemilik tanah atau dunia.
  2. Petani hanya sebagai penggarap tanah.
  3. Hubungan antara raja dan bangsawan dengan rakyat dalam bentuk patron dan client.
  4. Ikatan raja dengan petani berdasarkan kepercayaan suci.
  5. Kebudayaan kesatria (wayang) yang dipengaruhi Hindu dan Islam mirip unsur pokok kebudayaan Jawa.

Pelaksanaan tanam paksa menimbulkan banyak reaksi, antara lain sebagai berikut :

  1. Tindakan menentang tanam paksa oleh golongan penguasa swasta Belanda yang menghendaki kebebasan berusaha di Indonesia.
  2. Tindakan menentang tanam paksa oleh perseorangan yang memiliki jiwa kemanusiaan, seperti :
  • Barron Van Hoevel seorang pendeta yang pernah tingal di Indonesia.
  • Edward Dovwes Dekker (1820 – 1887) pejabat Belanda yang pernah menjadi asisten residen Lebak (Banten) dengan memasuki nama samaran “Multatuli” yang berarti aku telah banyak menderita.
  1. 18 November 2012 pukul 11.07

    My brother recommended I might like this website.

    He was totally right. This post actually made my
    day. You cann’t imagine just how much time I had spent for this info! Thanks!

  2. 16 Maret 2013 pukul 11.21

    Great beat ! I wish to apprentice while you amend
    your web site, how could i subscribe for a blog web site?
    The account aided me a acceptable deal. I had been tiny bit acquainted of this your
    broadcast offered bright clear idea

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar